Wednesday, September 06, 2006

Review Buku

Ada beberapa buku menarik yang gw baca dalam satu bulan terakhir ini. Diantaranya ada
empat yang paling meninggalkan kesan.
Pertama, tentu saja Sang Pemimpi-nya Andrea Hirata. Kelanjutan Laskar Pelangi yang gw tunggu-tunggu, walaupun ternyata tidak benar-benar berupa sekuel. Walau tokoh-tokoh di LP banyak yang tidak muncul lagi, tetapi buku satu ini tetap menarik. Kekuatan buku ini menurut gw ada di kalimatnya yang indah. Humor yang peletakannya kadang tak terduga dan sangat memancing tawa.


Gw nggak memperhatikan detil-detil yang mengganggu seperti yang dikomentari teman-teman lain, so far gw enjoy banget dengan aliran ceritanya. Cerita persahabatan (atau persaudaraan?) yang indah.
Seperti halnya LP, Andrea berhasil membuat gw menangis dan tertawa membaca ulisannya.
Jujur, gw merindukan tokoh Lintang dalam LP. Tokoh yang sangat menarik minat gw. Di SP, muncul tokoh Arai dengan kebesaran hati yang luar biasa. Tokoh Jimbron juga sangat menarik. Seseorang yang terobsesi pada kuda.
Gw membaca banyak resensi LP dan SP di mailing list-mailing list. Menarik, karena gw justru baru sadar setelah membaca resensi tentang ketidakkonsistenan sudut pandang dalam penulisan LP. Padahal biasanya gw bete banget kalau baca cerita yang sudut pandangnya loncat-loncat, katanya sudut pandang si A tapi tiba-tiba ada si B yang berpikir. Bikin bingung. Tetapi gw tidak merasa terganggu ketika membaca LP. Mungkin nggak banyak yang seperti itu? Atau karena keindahan bahasanya yang membuat gw terpesona? Entah. Yang pasti gw menikmati sekali tulisan Andrea Hirata, dan nggak
sabar menunggu buku selanjutnya.

Kedua, Snow Flower. Hari gini baru baca?? Yaaa...udah penasaran banget gw pengen baca buku ini, melihat resensi bertubi-tubi di setiap tempat, dan semuanya bilang bagus. Dan gw selalu suka cerita yang berlatar belakang kebudayaan Cina. Chin Yung, Chiung Yao, Pearl S. Buck sampai Kho Ping Hoo :-D
Selama membaca, gw terhibur banget. Pengetahuan gw juga bertambah. Gw jadi tahu detail pengikatan kaki. Beneran gw nggak menyangka ternyata semenyakitkan gitu. Dulu kaki gw juga gede, dan nenek gw pernah bilang mendingan kaki gw diiket aja kaya perempuan di Cina jaman dulu, kakinya kecil-kecil...cantik.
Gw juga jadi tahu tentang Lao Tong. Ternyata ada budaya yang mengikatkan dua orang seperti itu.
Detil-detil yang dipaparkan di buku ini luar biasa. Ceritanya juga lumayan mengaduk emosi. Semua rekomendasi yang bilang buku ini bagus memang nggak salah.
Buat yang belum baca, buku ini tentang dua orang perempuan yang menjadi Lao Tong, saudara sehati. Dari sisi alur cerita gw nggak menganggap buku ini terlalu istimewa, tapi justru paparan budaya di belakangnya yang menarik hati gw.

Ketiga, Red Leaves. Buku ini ditulis menggunakan sudut pandang seorang ayah yang anaknya terlibat dalam peristiwa hilangnya seorang gadis kecil. Sang ayah terjerat dalam posisi sulit, haruskah ia mencurigai atau mempercayai anaknya sendiri. Segala hal terseret. Sedikit demi sedikit rahasia terkuak.
A very good book. Mengharu biru, mencekam. Gw sampai diem lama setelah baca. Shock. Pengen nangis tapi malu karena lagi baca di foodcourt Carrefour.

Gw baca satu lagi teenlit yang beda dari yang lain. Judulnya Rival, tulisan Amalia. Gw penasaran sama rekomendasinya Donna, my lovely editor. Dan gw suka tulisan Amalia ini. Real banget. Tentang perebutan kedudukan ketua OSIS.

Satu non fiksi bagus yang gw baca bulan ini, Upside Down Brilliance tulisan Linda Silverman, tentang visual-spatial learner. Buku ini gw titip khusus ke Ska dari Belanda. Ulasan tentang buku ini nanti gw bikin terpisah, mau gw gabung sama ulasan buku-buku lain yang sejenis.

Yang ngantri di depan gw sekarang: Einstein Never Used Flash Cards, non fiksi tentang "back to play". Sebuah teriakan keprihatinan sekaligus dukungan ilmiah bahwa anak belajar dari bermain. Satu lagi, Seven Ancient Wonder.
Seven Ancient Wonder ini lagi discount 25% tadi di Times buat member. Langsung deh gw jadi member, jadi buku Einstein juga dapet discount 10%. Berarti tinggal MPH yang belum gw bikin member cardnya.
Oya, gw juga lagi seneng karena pemerintah Malaysia naikin batas tax relieve buat buku sampai 1000RM!! What a good news for book-lovers!






<< Home |

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]